5 Kunci Kemenangan Pemilu
21.11daftar caleg kota bekasi - Apakah jalinan do’a serta dzikir dengan kemenangan kamu dalam pemilu? Do’a dalam dzikir serta dzikir dalam do’a ialah jalan untuk membuat, membuat atau mengakumulasi magnet kemenangan di diri kamu. Karakter magnet ialah menarik benda lainnya mendekat serta melekat pada dianya. Makin kuat medan magnetnya, jadi makin kuat juga daya tariknya. Ini berbentuk automatis.
Ini bermakna magnet kemenangan yang ada di diri kamu akan menarik semua unsur-unsur pendorong kemenangan mendekat serta melekat pada kamu. Makin kuat magnet kemenangan itu, jadi makin kuat serta makin komplet juga unsur-unsur kemenangan yang menyatu dalam diri kamu. Sebab kamu magnet, jadi kamu sedang tidak mencari atau berburu kemenangan ke luar kamu. Tetapi malah kamu tengah menarik unsur-unsur kemenangan dari beberapa arah serta pelosok itu menimbulkan diri, berjalan, lari atau terbang mendekat serta melekat pada kamu. Ini berbentuk automatis.
Mengingat ALLAH itu namanya dzikir. Mengemukakan permintaan pada ALLAH, kita sebutlah saja do’a. Seperti saudara kembar, do’a serta dzikir itu begitu dekat hubungan. Semua do’a ialah dzikir, serta di dzikir tentu ada do’a. Do’a berada di dalam dzikir, dzikir berada di dalam do’a. Do’a serta dzikir ialah alat atau tehnologi yang telah ALLAH sediakan untuk membawa hati seorang melompat atau bahkan juga terbang bertambah cepat mendekat pada ALLAH, Sang Penguasa Kemenangan.
Ini mesti diingat serta dipercaya sekuat-kuatnya, jika semua kalimat ALLAH itu memiliki kandungan kemampuan, daya, daya ungkit, daya dorong, daya dobrak, bahkan juga kalimat ALLAH itu ialah sinar. Kamu tahu berapakah kecepatan sinar? Seputar 300.000 km per detik. Cepat sekali. Mengagumkan. Dahsyat. Serta, karenanya semua, kalimat ALLAH itu mujarab, mustajab, ampuh, serta sakti. Bisa yakin, bisa tidak. Terserah kamu.
Bila kamu memakai kemampuan do’a serta dzikir dalam meraih kemenangan, jadi kamu sebenarnya ada di jalan beberapa nabi, beberapa wali serta beberapa orang sholeh. Semua nabi serta beberapa wali memakai do’a serta dzikir menjadi senjata, menjadi daya untuk ke luar dari permasalahan yang ditemui. Baca beberapa contoh ini:
- Nabi Muhammad memenangi perang Badar dengan do’a.
- Nabi Ayub pulih dari penyakitnya dengan do’a.
- Nabi Yunus keluar dari perut ikan paus dengan senjata do’a.
- Nabi Ibrahim selamat dari kobaran api yang panas sebab do’a.
- Nabi Sulaeman mengalihkan kerajaan ratu Balqis dengan kemampuan do’a.
- Nabi Yusuf mendapatkan jabatan serta kekuasaan dengan kemampuan do’a.
- Nabi Musa serta pengikutnya lolos dari kejaran Fir’aun dengan kemampuan do’a.
- Nabi Isa mengobati orang sakit bahkan juga menghidupkan orang mati dengan senjata do’a.
Jadi, ditambah lagi yang masih tetap disangsikan dari senjata do’a? Coba kamu membuka situs internet, click topik-topik yang terkait dengan kemustajaban atau keajaiban do’a. Disana kamu akan temui pengalaman beberapa orang dari beberapa latar belakang serta peristiwa yang sukses sampai kemauannya dengan pertolongan do’a:
- Ada tukang becak dapat naik haji sebab kepercayaan do’a.
- Ada seseorang ibu menanggung derita kanker ganas serta divonis dokter tidak dapat hidup lama kembali tetapi sebenarnya pulih keseluruhan kankernya dengan senjata do’a.
- Ada pula seseorang pengangguran memperoleh pekerjaan sebab kemampuan do’anya.
- Ada pula yang sukses mendapatkan rumah baru sebab senjata do’anya.
- Ada pelaku bisnis yang bangkrut tetapi lalu bangun kembali sebab keajaiban do’a.
- Serta ada banyak kisah-kisah memberikan keyakinan mengenai keajaiban do’a yang sudah dihadapi oleh beberapa orang.
Saat ini giliran kamu menunjukkan jika do’a itu betul-betul ajaib untuk kamu sendiri, untuk membawa kamu ke arah pada kemenangan dalam pertempuran pemilu. Bila belum juga meyakini dengan kemampuan do’a, coba ingat waktu iblis meminta pada ALLAH. Iblis sempat minta pada ALLAH supaya ia dipanjangkan umurnya sampai hari kiamat dengan pekerjaan untuk merayu anak cucu Adam ke jalan yang sesat. ALLAH juga menyetujui permohonannya. Nah, iblis yang terkutuk saja masih tetap dipenuhi permintaannya, lantas fakta apalagi yang membuat kita tidak meyakini jika do’a kita akan dipenuhi ALLAH?
Apa seorang betul-betul telah terasa “sangat kuat” hingga tidak membutuhkan do’a serta dzikir? Coba baca ayat ini:
- Serta Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, pasti akan Kuperkenankan bagimu. Sebenarnya beberapa orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (tujuannya berdo’a), akan masuk neraka Jahannam dalam kondisi hina dina.“ (QS Al Mu’min ayat 60).
- Hai beberapa orang yang beriman. jika kamu memerangi pasukan (musuh), Jadi berteguh hatilah kamu serta sebutlah (nama) ALLAH sebanyak supaya kamu mujur. (QS Al Anfaal ayat 45).
- Do’a itu begitu penting sebab do’a itu pokok beribadah, do’a itu otak beribadah, do’a itu tiang agama, do’a itu sinar langit serta bumi, do’a itu senjata. Do’a dapat jadi senjata ampuh alias mustajab untuk dipanjatkan seorang dengan prasyarat: ikhlas serta haqqul meyakini dipenuhi, satu tujuan/tidak bercabang-cabang permintaannya, mengerti serta kuasai permintaannya, dipanjatkan berkali-kali tiada jemu, manfaatkan momen waktu yang mustajab, tidak bertanya-tanya kapan dipenuhi, melakukan perbuatan baik pada orangtua, sama-sama pasangan (suami/istri) sama-sama mendo’akan serta tidak sama-sama menyakiti, tidak melakukan perbuatan jahat, keji serta mungkar.
Kepercayaan mengenai kemampuan do’a semakin lebih dahsyat kembali bila digabungkan dengan dzikir. Lewat dzikir, kemampuan do’a akan dilipatgandakan berulang-kali, dayanya diperbesar, daya dorongnya diperkokoh serta frekuensinya jadi tambah tinggi. Permintaan lewat dzikir mempunyai kecepatan kelas super.
Coba pikirkan saat kamu berdzikir pada ALLAH, jadi ALLAH juga berdzikir pada kamu. Tetapi saat kamu sholat, ALLAH tidak sholat pada kamu. ALLAH juga tidak puasa pada kamu walau itu kamu kerjakan. Tapi saat kamu ingat pada ALLAH, jadi waktu itu ikut ALLAH ingat pada kamu, dalam situasi apa pun kamu berdzikir, baik dalam situasi hening ataupun situasi ramai. Sebab kamu diingat ALLAH, jadi permintaan atau do’a lewat dzikir semakin lebih cepat di terima, dilihat, diutamakan serta pertolongan selekasnya hadir. Apakah yang disuruh semakin lebih gampang dipenuhi ALLAH.
Kemampuan dzikir ini seperti nasabah satu bank, bila kamu ialah gold konsumen jadi kamu dilayani lewat cara yang tidak biasa. Untuk menyetor, mengambil uang atau transaksi apa pun kamu tak perlu kembali antre di muka teller, tetapi untuk kamu telah disiapkan ruang spesial yang percepat masalah kamu. Seperti mengendarai mobil, jadi kamu membawanya di jalan tol yang bebas kendala, tidak ada lampu merah, tidak ada tilang polisi. Mobil kamu dapat meluncur bertambah cepat diatas jalan dengan kualitas yang prima. Jadi kamu semakin lebih cepat datang dalam tempat arah.
Rasulullah SAW bersabda jika ALLAH SWT berfirman:
- Sebaiknya kamu mengingat Saya setelah sholat Shubuh serta Ashar, pasti Saya akan memenuhi kamu di antara kedua-duanya.
- Sebaiknya kamu mengingat ALLAH, pasti Ia akan membereskan semua urusanmu.
- Dengan kemampuan dahsyat seperti itu, apa kamu akan meremehkan dzikir buat pemenangan pemilu kamu? Berikut yang didapatkan oleh mereka yang tidak berdzikir:
- Mereka yang melalaikan dzikir termasuk juga kelompok yang tidak untung (QS Al Munaafiquun: 9).
- ALLAH akan memberi pada mereka penghidupan yang sempit serta di hari kiamat akan dikumpulkan dalam kondisi buta (QS Thaahaa: 124).
- Hati serta pandangan jadi goncang (QS An Nur: 37).
- Mereka ialah golongan yang binasa (QS Al Furqaan: 18).
- Mereka yang sedikit mengingat ALLAH termasuk juga kelompok beberapa orang munafiq (QS An Nisaa’: 142).
Bila kamu ialah seseorang calon legislatif yang akan bertanding di ajang pemilu, dan pilih tidak untuk berdzikir, jadi berikut yang akan didapat sesuai dengan ayat-ayat itu:
- Tidak untung: rugi harta serta uang, rugi waktu, rugi perasaan serta mental, rugi pikiran, rugi tenaga, rugi kesempatan serta peluang.
- Penghidupan sempit: cost untuk kampanye seret, susah mendapatkan simpati serta suport pemilih, komunikasi terhalang, taktik pemenangan tidak efisien.
- Kondisi buta: tidak kenal medan pertempuran, susah menjumpai kemampuan kompetitor, susah mendekati pemilih, tidak miliki langkah pemenangan yang pasti serta tentu, salah perkiraan serta hitung.
- Hati goncang: tidak yakin diri, ragu-ragu, dikuasai emosi serta napsu, tergesa-gesa, susah bersukur, kuatir serta resah, pikiran kalut, stress, stres. Juga bisa hilang ingatan.
- Pandangan goncang: fakta tidak cocok yang diharapkan, alat-alat promo serta komunikasi tidak berperan, kaget serta terbelalak sebab rendahnya suport pemilih.
- Binasa: kalah, tidak berhasil, bangkrut, dijauhi keluarga serta rekan.
- Munafik: tidak ingin mengaku kekeliruan serta kekalahan, mempersalahkan orang yang lain, menampik kebenaran hasil pemilu.
Satu kali lagi, apa kamu ingin meremehkan do’a serta dzikir untuk pemenangan kamu dalam pemilu? Ketetapan berada di tangan kamu, dengan semua keuntungan serta kemungkinan yang kamu sudah mengetahui menurut ayat-ayat ALLAH itu.